Best Patner

Wednesday 28 May 2014

SDAU Pencetak Generasi Penulis



Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU) resmi didirikan pada tahun 2011 setelah pada akhir tahun Desember 2010 SDAU melakukan kegiatan persiapan.

Gagasan untuk membentuk semacam “Sekolah Demokrasi” didasarkan pada pertimbangan bahwa demokrasi dapat didorong maju dengan menggunakan berbagai cara yang semakin memungkinkan berjalannya proses-proses yang membuka partisipasi rakyat secara lebih luas. Proses-proses tersebut dapat disingkat dengan beberapa kata kunci seperti rekrutmen politik, artikulasi kepentingan dan aspirasi politik serta agregasi berbagai kepentingan tersebut agar mendapat dukungan yang lebih luas, yang kemudian dibantu oleh komunikasi politik untuk membuat agregasi kepentingan itu kembali diterima para aktor politik dan para beneficiaries demokrasi sebagai kepentingan mereka (Website : http://sekolahdemokrasi.sepakat.or.id).

Materi - materi yang di ajarkan di Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU) bukan saja masalah cara berdemokrasi yang baik, namun ada materi yang membimbing dan melatih generasi Aceh Utara yang mampu menulis dan mempublikasikan tulisannya di media cetak dan media online.

Diawal pertemuan in class, Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU) telah melatih seluruh siswa dari angkatan pertama (2011) sampai dengan angkatan ke empat (2014) untuk menjadi penulis yang dikenal didunia, baik penulis di media cetak atau media online.

Minggu pertama SDAU telah menyajikan materi “Pelatihan Menulis” yang dibimbing oleh dua senior yang sudah sangat terkenal di dunia jurnalistik, yaitu Teuku Kemal Fasha dan Ayi Jufridar selama tiga hari full, dari pagi sampai sore. Dan disela-sela palatihan menulis, siswa SDAU juga dibantu oleh Bisma, Asma dan Darmadi dalam membimbing menulis, mengedit dan menempatkan bahasa yang bagus.

Misi :
·         Mengembangkan berbagai model pembelajaran demokrasi yang berkelanjutan dengan fokus pada suatu konteks konkrit.
·         Melembagakan hubungan antara masyarakat dan pemerintah melalui berfungsinya sistem multi-partai yang efektif dan lembaga-lembaga demokrasi lainnya.
·         Memfasilitasi pendidikan demokrasi dan penyadaran politik bagi warga negara.
·         Memperluas besaran partisipasi warga negara dalam mewujudkan demokrasi yang beradab.
·         Memfasilitasi pembentukan jejaring yang menghubungkan masyarakat politik dan masyarakat sipil.
·         Memperluas jejaring multipihak untuk mengaktualisasikan nilai-nilai dan tradisi demokrasi.

Visi:
Terciptanya komunitas yang memiliki pengalaman dan komitmen untuk transformasi kearah masyarakat demokratis, sadar politik dan mampu berpartisipasi dalam pengembangan kebijakan publik melalui wacana demokrasi dalam sistem politik multi-partai Indonesia.

Kelulusan
Dalam kelulusan Siswa Sekolah Demokrasi Aceh Utara (SDAU), para siswa dituntut utuk menulis lima buah artikel atau opini yang dimuat dimedia cetak dan media online yang ternama di Indonesia, baik media bersifat nasional atau lokal. Setelah tulisan para siswa dimuat di media, maka diakhir tahun pelajaran siswa diwajibkan mengikuti ujian nasional secara tertulis.

Dari standard kelulusan inilah, para siswa SDAU belajar menulis sehingga ia mampu menulis artikel - artikel dan opini – opini, sehingga kian hari para siswa kian mahir dalam menulis sehingga terciptalah kader-kader penulis (jurnalis) yang handal dan terkenal di kancah daerah atau nasional.

Seorang siswa yang dulunya tidak bisa menulis opini, kini ia telah bisa menulis opini dan ia telah menghasilkan tujuh opini yang dimuat dalam bermacam media selama enam hari pelatihan. Ini adalah pencapaian yang luar biasa, sehingga dengan adanya SDAU ini, Aceh telah mampu mengorbit dan mencetak para pahlawan yang berjuang lewat tulisan untuk mendidik anak bangsa dan membawa Aceh kedalam perubahan yang lebih maju. Bahkan SDAU telah mencetak para penulis muda yang masih duduk dibangku studi kuliah, dan ini sebagai aset Aceh yang sangat cemerlang buat kedepan.

Seorang pahlawan bukan saja mereka yang meninggal dalam kancah peperangan melawan musuh, namun juga mereka yang telah mencetuskan idenya yang bermanfaat untuk bangsa lewat sumbangan tulisannya yang bermanfaat. Seorang penulis akan dikenang sepanjang masa walau ia telah tiada.

No comments:

Post a Comment