TGK Abdul Jalil atau sering disebut Tgk Di Cot Plieng merupakan
seorang ulama dan penjuang asal Aceh Utara. Dia lahir kawasan Buloh
Blang Ara dan mendirikan dayah di Cot Plieng Syamtalira Bayu. Beliau
syahid di kawasan Lhokseumawe, tepatnya di pekarangan meunasah (surau)
Desa Blang Buloh, Kecamatan Blang Mangat, Kota Lhokseumawe.
Beberapa
literatur sejarah mencatat, Tgk di Cot Plieng seorang ulama yang tidak
mau tunduk terhadap penjajahan Jepang di tahun 1940-an. Bahkan, dayahnya
di Cot Plieng menjadi salah satu pusat perlawan terhadap penjajahan
Jepang.
Pada tanggal 6 November 1942, pasukan
Tgk Abdul Jalil terlibat perang terbuka dengan pihak Jepang, di kawasan
Bayu. Dalam pertempuran yang tidak seimbang itu, pasukan Tgk Abdul Jalil
terpaksa mundur. Namun, tiga hari kemudian, tepatnya usai Shalat Jumat,
tanggal 9 November 1942, pasukan Tgk Abdul Jalil kembali terlibat
pertempuran hebat dengan pasukan Jepang di Blang Buloh.
Dalam
pertempuran itu, Tgk Abdul Jalil syahid terkena granat, diikuti 12
pengikutnya. Ke-12 pengawal Tgk Abdul Jalil dikebumikan di perkarangan
meunasah tersebut. Sedangkan jenazah Tgk Abdul Jalil dibawa oleh pasukan
Jepang untuk kemudian diserahkan ke keluarganya di Bayu, dan
dikebumikan di sana.
Agar sejarah ini tidak
hilang, pada tahun 1950-an, masyarakat Blang Buloh mengumpulkan dana
secara swadaya untuk membuat sebuah tugu di lokasi syahidnya Tgk Abdul
Jalil. Warga juga memugar kuburan 12 pengawal Tgk Abdul Jalil.
No comments:
Post a Comment