Best Patner

Friday 15 September 2017

Anak adalah Harta Terindah



Hidup berkeluarga merupakan karunia Allah yang mesti harus dijalani oleh manusia. Betapa juga banyaknya harta dan jabatan tinggi yang dimiliki oleh seseorang, namun kehidupan ini akan terasa kosong dan hampa jika belum mempunyai keluarga dan anak sebagai pelipu lara.

Berkawinlah kamu supaya kamu berkembang biak karena aku akan merasa bangga di hari kiamat disebabkan umat dan pengikutku banyak”, (H. R Abd Razak).

Perkawinan bukan saja dalam membentuk suatu keluarga yang didalamnya mendapat hadiah anak, namun perkawinan juga menjadi pintu rezki bagi seseorang.

Berkawinlah kamu karena perkawinan itu akan menambah rezkimu”, (H. R Hakim dan Abu Daud).

Anak merupakan karunia Allah yang begitu tinggi nilainya, ia merupakan perhiasan dalam keluarga yang bisa menjadi pengobat lelah setelah bekerja banting tulang, ia sebagai motivasi bagi orang tua untuk terus bekerja mempertahankan hidup, bahkan kepada anaklah para orang tua menggantung beribu harapan untuk masa depan, setiap orang tua menginginkan anaknya lebih mapan, lebih kaya, lebih pandai, bahkan lebih mulia dari dirinya dihadapan manusia dan Sang Pencipta.

Harta dan anak-anak adalah perhiasan kehidupan dunia tetapi amalan-amalan yang kekal lagi saleh adalah lebih baik pahalanya di sisi Tuhanmu serta lebih baik untuk menjadi harapan”, (Q. S Al Kahfi: 46).

Kedudukan anak dalam suatu keluarga adalah sebagai amanah yang mesti dijaga, di urus, ditempatkan, dididik, dan diberikan kenyamanan, sehingga ia memperoleh hak semesti baginya.

Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan(amanah), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar”, (Q. S At Taghabun: 15).

Anak juga merupakan suatu pintu bagi orang tua untuk memperoleh kebahagiaan didunia dan akhirat, dan juga ia juga menjadi satu jalan bagi orang tua untuk terjerumus kedalam kehancuran didunia dan akhirat.

Anak Sebagai Amanah

Anugerah anak yang merupakan amanah dari Allah SWT harus diperlakukan dengan baik, jangan pernah menyianyiakan anak, karena bila anak tidak dijaga dengan baik dan tidak memperlakukannya seperti ketentuan syara’, maka ini merupakan suatu dausa disisi Allah SWT.

Memberikan kebutuhan ruhaniah dan jasmaniah adalah kewajiban bagi orang tua, yaitu mendidik ruhnya agar ia mendapatkan pendidikan yang layak, sehingga dapat mengenali dirinya, mengenali Tuhannya, mengenali orang tuanya, mengenali temannya, dan mengenali lingkungan yang bagaimana cocok untuk bergaul. Kemudian memberikan makanan halal yang bergizi untuk proses pertumbuhan sia anak, agar anak dapat tumbuh dengan subur dan sehat.

Menjaga dan memelihara bukan saja untuk didunia, namun orang tua harus menjaga dan memelihara mereka agar tidak terjerumus kedalam neraka.

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”, (Q. S At Tahrim: 6).

Namun begitu banyak orang tua yang tidak tau bagaimana memperlakukan amanah, sehingga dengan mendapatkan anak  kebanyakan lalai, baik karena terlalu memanjakannya atau terlalu membiarkannya, sehingga kehadiran mereka menyebabkan orang tua lupa untuk mengingat Allah. Terlalu sibuk dalam mencari rizki untuk menafkahi mereka sehingga orang tua kadang meninggalkan kewajibannya kepada Allah.

Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah orang-orang yang merugi”, (Q. S Al Munafiqun: 9).

Dalam hal menjaga anak, maka orang tua harus memperhatikan pendidikan anak dengan baik, dan dalam memberikan pendidikan itu ada tingkatannya. Sehingga orang tua harus tau pendidikan apa yang pertama sekali diberikan kepada anaknya.

Hal pertama yang perlu diajarkan kepada anak adalah mendengarkan bacaan-bacaan Al Quran, ini semenjak masih dalam kandungan sampai ia telah lahir dan menjadi besar. Kemudian membiasakan anak mengucapkan dan mendengar kalimat tauhid dan memahamkan maknanya bila ia telah mampu memahaminya.

Menanamkan kecintaan anak kepada Allah dan Rasul Nya, ini untuk memupuk keimanan yang kokoh, sehingga ia mampu memahami dan menerima takdir apapun dari Allah SWT, agar ia selalu optimis dalam menjalani kehidupan ini.

Memberikan contoh suri teladan Rasulullah SAW dalam mendidik akhlaknya, agar ia memiliki akhlak yang mulia, sehingga ia akan mudah bergaul dan diterima dalam kehidupan bermasyarakat.

Kemudian memberikan pendidikan formal bagai anak, dengan memilih sekolah yang baik, ini sangat mempengaruhi karakter anak. Karena hakikat pendidikan formal itu bukan saja tempat mentransfer ilmu, namun lebih condong kepada pembinaan kepribadian anak.


Hubungan Anak dengan Orang Tua Tidak Pernah Putus

Anak dan orang tua merupakan jalinan ikatan yang sangat erat, hubungan antara keduanya tidak akan pernah putus, walau salah satu diantara mereka sudah meninggal. Orang tua akan dapat merasakan apa yang anaknya lakukan didunia ini, sehingga ia akan mendapat rahmat bila anaknya melakukan kebaikan.

Apabila seorang anak Adam mati, putuslah amalannya kecuali tiga perkara; sedekah jariyah, ilmu yang memberi manfaat, dan anak yang shaleh yang berdoa untuknya”, (H. R Muslim).

Menjadikan anak yang shaleh merupakan tanggungjawab orang tua, selain memberikan pendidikan agama yang mantap juga dengan berdoa kepada Allah, anak yang shaleh ia akan selalu berdoa kepada Allah untuk orang tuanya, dan ia juga merupakan penyejuk mata.

Dan orang orang yang berkata: "Ya Tuhan kami, anugrahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (Kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang yang bertakwa”, (Q. S Al Furqan: 74).

Hubungan keduanya adalah hubungan yang abadi, maka jangan pernah menyiakan mereka, selain agama, negara juga mewajibkan orang tua untuk memberikan tempat, pakaian dan pendidikan yang layak, jangan pernah kita korbankan mereka demi kepentingan sesaat.

Membimbing mereka agar sukses di dunia dan akhirat merupakan kebahagiaan yang tak ternilai harganya. Dan semoga kita  benar-benar menjadi orang tua seperti yang diharapkan oleh Al Quran dan sebagaimana tuntunan Rasulullah SAW.

Dan orang-oranng yang beriman, dan yang anak cucu mereka mengikuti mereka dalam keimanan, kami hubungkan anak cucu mereka dengan mereka, dan kami tiada mengurangi sedikitpun dari pahala amal mereka. tiap-tiap manusia terikat dengan apa yang dikerjakannya”, (Q. S At Thuur: 21).

Oleh : Joel Buloh (Guru MTsN Kutamakmur)

No comments:

Post a Comment