Best Patner

Sunday 18 May 2014

Facebook Bagai Virus




Facebook adalah media sosial yang hampir seluruh rakyat dunia mengenalnya, situs web pertemanan ini sudah menjelma menjadi situs perteman terbesar didunia, hampir semua kalangan masyarakat terhipnotis dengan facebook.

Penggunaan facebook didunia beraneka ragam dan tergantung tingkatan umur pemakainya, mulai dari yang hura-hura, bisnis, pacaran, ceramah, mencari teman, kejahatan, sampai dengan sekedar saja. Ini membuktikan facebook itu bagaikan virus yang telah mewabah hampir keseluruh masyarakat dunia.

Kejahatan Via Facebook
Semakin canggihnya teknologi yang berkembang dalam kehidupan dewasa ini, maka semakin canggih dan mudahnya kejahatan itu berkembang. Sambil duduk dikamar mengakses internet pun kejahatan bisa disebarkan demi mencari mangsa yang bisa dimanfaatkan.

Melalui media facebook, berbagai kejahatan sekarang terjadi, mulai dari kejahatan tingkat rendah, sampai dengan kejahatan yang paling tinggi, yaitu pembunuhan.
Salah satu modus kejahatan yang sering digunakan adalah dengan mengirimkan surat cinta ke ”Facebooker” wanita, menyamar sebagai tentara, pilot, atau pengacara. Penipu biasanya menggunakan foto orang asing berkulit putih. Setelah korban terbuai dengan rayuan gombalnya, pelaku akan melancarkan aksi agar atas nama cinta, si kor­ban mengirimkan uang de­ngan beragam alasan, mulai dari pinjaman sampai modal bisnis bersama. Setelah mendapatkan uang, ”sang pujaan hati” menghilang.
Ada juga yang mengaku-ngaku sebagai tentara dari negara asing yang sedang mencari mitra dalam rangka pengiriman uang negara dalam jumlah besar. Ujung-ujungnya, si penipu meminta kiriman uang sebagai biaya administrasi atau sejenisnya. Dua tahun lalu, Polda Metro Jaya berhasil menangkap warga negara Nigeria yang berhasil mendulang miliaran rupiah dari aksi penipuan di Facebook dengan cara menyamar sebagai tentara Inggris.
Kejahatan-kejahatan yang sering kita dengar melalui perkenalan di facebook adalah perampokan, pembunuhan, pemerkosaan, penipuan, mengambil alih akun facebook orang lain (hacking), menggunakan identitas palsu di facebook, dan penipuan dengan menggunakan aplikasi baru.
Menurut sebuah catatan dari penelitian yang dikutip oleh News Tank (01/04) untuk wilayah Inggris, kejahatan seksual yang menggunakan Facebook meningkat dalam kurun waktu 4 tahun terakhir.

Kejahatan seksual tersebut meliputi penculikan yang berujung pada pemerkosaan serta paedofil dengan korban mayoritas anak-anak di bawah umur. Pada tahun 2009, laporan kejahatan yang diterima pihak kepolisian tercatat sebanyak 1642 kasus.

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1395 korban yang diperkosa dan dilecehkan secara seksual rata-rata berusia di bahwa 16 tahun. Jumlah tersebut terus meningkat dari tahun ke tahun. Peningkatan tersebut dari 22 persen di tahun 2009 menjadi 117 persen sampai akhir 2012 lalu, (Mardeka.com)

Professor Andy Phippen dari Plymouth University menemukan data statistik bahwa hampir 40 persen korban adalah pelajar dan mereka semua menjadi korban karena tipu daya sang pelaku yang menggunakan layanan Facebook.


Berhati-hati Menggunakan Facebook
Dari berbagai macam kejahatan yang terjadi melalui akun facebook, maka kita sebagai pengguna (facebooker) facebook harus berhati-hati, jangan sampai menggunakan facebook sebagai sarana silaturrahmi tapi berubah menjadi malapetaka dalam kehidupan kita.

Untuk menjaga agar kita tidak menjadi korban, maka kita sebagai pengguna facebook harus memperhatikan beberapa hal dalam mencegah kejahatan itu, yaitu dengan selalu mengupdate pasword secara berkala, jangan suka mengupload foto yang bersifat pribadi, jangan menampilkan nomor handphone, jangan suka menerima permintaan pertemanan dari orang yang tidak dikenal, dan berhati-hati dalam mengupdate status.

Ketika suatu kesenangan menjadi petaka, itu adalah kecerobohan kita yang sangat fatal. Maka mulai saat ini, jangan pernah mempercayai seseorang pun yang belum kita kenal, namun bersikap waspadalah, agar kita tidak menyesal suatu saat. Baik dan buruknya, juga laba dan ruginya kita menggunakan facbook itu tergantung pada diri kita sendiri, dan iman sangat mempengaruhinya.

Oleh : Zulkifli (Joel Buloh)

No comments:

Post a Comment