Best Patner

Wednesday 28 May 2014

Memaknai Proses Pemilu 2014



Pemilu Legislatif Sembilan April 2014 baru saja usai, pesta demokrasi di Indonesia umumnya dan di Aceh khususnya telah telah berjalan dengan sukses, walau ada sebagian daerah yang harus mengikuti pemilu ulang karena tertukar surat suara atau ada pelanggaran yang mengurangi makna jujur dan adil.

Proses pemilu yang baru saja terlaksana memberi dampak positif bagi masyarakat Aceh khususnya, yang dulunya ada isu perang lagi kalau pemilu kali ini gagal, atau ada partai tertentu yang tidak menang dalam pemilu ini, bahkan Kapolri mengirim tim khusus untuk pengamanan pemilu di Aceh yang begitu besar jumlahnya, bahkan mereka ditempatkan di seluruh Aceh.

Dalam memaknai proses pemilu 2014 ini, bermacam asumsi dari masyarakat menurut letak dan daerah mereka memilih, ada yang berpendapat bahwa pemilu kali ini telah sukses dan berjalan lancar sesuai amanah demokrasi, namun ada sebagian masyarakat lagi yang menganggap pemilu kali ini sarat kecurangan dan intimidasi.

“Ketua Komisi Independen Pemilihan (KIP) Aceh Timur Ismail S. Ag ditangkap kepolisian polres Aceh Timur, Selasa (8/4/2014) sekitar pukul 05.30 WIB. Ia kedapatan membawa surat suara secara diam-diam tanpa pengamanan. Ismail membawa surat suara dengan menggunakan mobil Doubel Cabin. Surat suara yang dibawa merupakan untuk DPD, DPR RI, dan DPRA”, (Indonesia Baru. Co).

“Surat suara sudah tercoblos sebelum pemungutan suara ditemukan di Pidie, Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Ratusan surat suara itu ditemukan saat pemungutan suara pemilu legislatif (pileg) 2014 yang berlangsung di TPS-TPS di Kecamatan Titue, Kabupaten Pidie, Rabu (9/4)”, (Republika. Co. Id).


Pandangan Islam Terhadap Kecurangan Pemilu

Islam adalah agama yang sangat sempurna, dan Islampun sangat membenci kecuarangan-kecurangan yang terjadi secara umum atau akses dari pileg 2014 ini, Rasulullah sendiri menegaskan umat Nya untuk berlaku jujur dan adil dalam segala hal, apalagi dalam pelayanan publik dan kebutuhan ummah (umum).

“Sesungguhnya jujur itu membawa kebaikan dan kebaikan itu membawa ke surga, sesungguhnya orang yang berkata benar maka orang tersebut dicatat sebagai orang yang paling jujur. Sesungguhnya dusta itu membawa kepada kejahatan dan kejahatan itu mengantarkan ke neraka dan orang yang dusta maka akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang paling dusta” (Shahih Bukhari, hal: 65 juz: 4).

Maka dalam proses pemilu 2014 ini pun sangat dituntut untuk berlaku jujur, karena kejujuranlah yang akan menceritakan tentang seseorang, apakah ia termasuk dalam orang-orang yang kuat imannya atau orang-orang yang memiliki keimanan yang rendah.

”Berjanjilah kepadaku bahwa kamu akan mengerjakan enam perkara ini niscaya kamu masuk surga. Berkata benar, tepatilah apabila berjanji, kerjakanlah apabila diamanati orang, jagalah kehormatan, tundukkanlah pandanganmu dan jangan suka memukul orang”, (HR. Ahmad, 101 hadits.hal:24-25).

Dalam proses pemilihan, maka pihak KPPS harus berlaku adil terhadap semua partai politik yang meramaikan pesta demokrasi, karena keadilan itu sangat dituntut dalam Islam, bahkan keadilan itu juga termaktub dalam Panca Sila sila ke lima “Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”. Kepemimpinan yang baik dan diridhai Allah Swt adalah kepemimpinan yang adil walau dalam perkara yang sangat kecil sekalipun.

“Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) Karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. berlaku adillah, Karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan”, (Q.S Al-Maidah:8).

Dari Abdillah bin Amr bin Ash r.a berkata: bersabda Rasulullah Saw: “Sesunggunya mereka-mereka yang membuat adil disisi Allah Ta’ala kelak mereka akan berada di atas mimbar dari cahaya dari tangan kanan Allah Ar Rahman Azza wa Jalla. Dan kedua tangan Allah Ta’ala adalah kanan. Mereka adalah orang-orang yang adil dalam menghukumi sesuatu bahkan terhadap keluarga mereka sendiri, juga terhadap orang-orang yang mereka pimpin, (H. R Muslim).

Semoga kita yang terlibat dalam pemilu kali ini mampu berlaku adil dan jujur dalam menyelenggarakan proses pemilu, mulai dari masa kampanye sampai dengan perhitungan suara bahkan sampai menjadi dewan kelak, karena dewan itu adalah wakil rakyat yang akan memperjuangkan semua aspirasi masyarakat dalam kesejahteraan mereka.

Sesuatu yang dilakukan dengan kejujuran dan keadilan akan menghasilkan sesuatu yang baik dan diridhai Allah swt, namun sesuatu yang dilakukan dengan penuh kecurangan dan kebohongan maka hasilnya akan mengecewakan semuanya kelak.

No comments:

Post a Comment